INPOLTAN

INPOLTAN atau Institut Politik Pertanian bergerak menjadi pusat kajian kebijakan pertanian terkemuka di Asia Tenggara.” – Panglima Desa

Institut Politik Pertanian adalah sebuah konsep kelembagaan yang menggabungkan kajian politik, kebijakan publik, dan pertanian secara terintegrasi. Lembaga ini bertujuan untuk mendorong transformasi sektor pertanian melalui pendekatan kebijakan strategis, advokasi publik, riset, dan pelatihan kepemimpinan agraria. Dengan kata lain, institut ini bertugas menjembatani antara knowledge dan policy, serta antara petani dan pengambil keputusan.

1. Fungsi Utama Institut Politik Pertanian

Berikut adalah fungsi inti dari sebuah Institut Politik Pertanian:

a. Pusat Pemikiran (Think Tank)

  1. Mengkaji dampak politik nasional/internasional terhadap sektor pertanian dan pangan.
  2. Menganalisis dan merumuskan kebijakan pertanian yang progresif dan berkeadilan.

b. Advokasi dan Diplomasi Agraria

  1. Mengadvokasi kepentingan petani dalam ruang kebijakan.
  2. Melakukan negosiasi dan dialog strategis dengan pemerintah, DPR, BUMN, dan lembaga internasional terkait isu pangan, reforma agraria, dan kedaulatan petani.

c. Pendidikan dan Kaderisasi Politik Pertanian

  1. Melatih generasi muda dan pemuda tani menjadi pemimpin agraris masa depan.
  2. Menyelenggarakan Sekolah Politik Pertanian, pelatihan kebijakan publik, dan sekolah legislatif tani.

d. Riset dan Inovasi Sosial

  1. Mengembangkan basis data petani, riset lapangan, sistem pangan lokal.
  2. Merancang model ekonomi politik pertanian yang tahan terhadap krisis global.

e. Jaringan Gerakan Tani dan Ekosistem Strategis

  1. Membangun simpul kolaborasi antara organisasi petani, kampus, lembaga filantropi, dan pelaku bisnis pertanian.

2. Mengapa Perlu Institut Politik Pertanian?

▪ Krisis Pangan Global dan Ketimpangan Akses Lahan

Globalisasi menyebabkan makin berkurangnya kedaulatan petani atas lahannya sendiri. Tanpa basis kekuatan politik, petani hanya menjadi objek program bantuan, bukan subjek pembangunan.

▪ Vakumnya Representasi Petani dalam Politik

Dewan legislatif, birokrasi, dan partai politik kerap tidak merepresentasikan kepentingan petani secara struktural. Diperlukan institusi yang melahirkan kader-kader petani-politik.

▪ Transformasi Teknologi dan Tantangan Generasi Muda

Pertanian harus dilihat bukan sebagai beban masa lalu, tapi sebagai strategi masa depan. Perlu narasi dan pendidikan politik untuk menjadikan pertanian sebagai arena prestise.

3. Contoh Program Kerja Institut Politik Pertanian

  1. Sekolah Legislator Tani
  2. Program Magang Kebijakan Publik untuk Petani Muda
  3. Forum Dialog Strategis Pangan dan Energi
  4. Penerbitan Jurnal Politik Agraria
  5. Simposium Nasional “Kedaulatan Pangan dan Geopolitik”
  6. Database & Atlas Reforma Agraria

4. Lembaga Serupa di Dunia

  1. Landesa Rural Development Institute (AS): fokus pada hak atas tanah.
  2. Institute for Agriculture and Trade Policy (IATP): fokus pada kebijakan pertanian dan perdagangan global.
  3. La Via Campesina (gerakan global, bukan institut): contoh pengorganisasian politik petani di tingkat internasional.

5. Visi Besar

Mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan pangan dunia melalui gerakan politik pertanian yang berdaulat, adil, dan berkelanjutan.