Jakarta, Juli 2025 – Di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah mengusung tema “Kemerdekaan Semakin Nyata” sebagai penanda komitmen nyata negara dalam mewujudkan janji-janji kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bukan sekadar seremonial, kemerdekaan kali ini dirasakan langsung oleh mereka yang selama ini berada di pinggiran: anak-anak dari keluarga miskin, pelaku usaha kecil di desa, dan para siswa yang selama ini luput dari perhatian layanan kesehatan. Tiga program unggulan diluncurkan untuk menjawab tiga masalah mendasar: pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Sekolah Rakyat: Bebas dari Putus Sekolah
Pada tanggal 14 Juli 2025, pemerintah meluncurkan program Sekolah Rakyat — pendidikan gratis berkualitas yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin di berbagai pelosok Indonesia.
Tak hanya belajar membaca dan menulis, para siswa Sekolah Rakyat dibekali kurikulum kepemimpinan dan keterampilan hidup. Ini adalah upaya negara mencetak generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berdaya saing dan mandiri.
“Dulu anak saya harus berhenti sekolah karena biaya. Sekarang dia bisa sekolah lagi tanpa beban. Terima kasih, Pak Presiden,” ujar Siti, seorang ibu dari Kabupaten Sampang, Madura.
Dengan Sekolah Rakyat, pemerintah mengirim pesan tegas:
“Kemerdekaan Semakin Nyata, Bebas dari Putus Sekolah.”
Koperasi Merah Putih: Ekonomi Bangkit dari Desa
Pada 19 Juli 2025, Indonesia mencatat sejarah dengan target pendirian 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berbadan hukum. Program ini bukan sekadar formalitas administratif, tapi langkah strategis untuk menggerakkan ekonomi rakyat dari bawah.
Koperasi ini fokus pada pemberdayaan UMKM desa, penyediaan sembako murah, dan menghapus praktik rentenir yang membelenggu masyarakat kecil selama puluhan tahun. Melalui pendampingan, digitalisasi, dan kemitraan, koperasi rakyat kini menjadi tulang punggung ekonomi desa.
“Dulu kami pinjam ke rentenir, sekarang cukup dari koperasi sendiri. Bunganya kecil, dan uangnya kembali ke warga juga,” kata Darmin, pengurus koperasi di Lampung Barat.
Program ini membawa semangat baru dalam pembangunan ekonomi:
“Kemerdekaan Semakin Nyata, Bebas dari Kemiskinan.”
Cek Kesehatan Gratis: Anak Sehat, Bangsa Kuat
Dimulai akhir Juli 2025, pemerintah menggulirkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi anak-anak usia 7–17 tahun di sekolah-sekolah. Pemeriksaan mencakup status gizi, deteksi dini TBC, anemia, dan penyakit umum lainnya.
Program ini berjalan bersinergi dengan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan bertujuan memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan kuat.
“Banyak anak kelihatan aktif, tapi ternyata anemia. Setelah diperiksa dan diberi intervensi, prestasinya meningkat,” ungkap dr. Rina, petugas kesehatan sekolah di Bogor.
Melalui program ini, negara memastikan hak dasar anak-anak untuk tumbuh sehat:
“Kemerdekaan Semakin Nyata, Bebas dari Penyakit.”
Momen Penting dan Gerakan Kolektif
Program-program ini tidak hadir dalam ruang hampa. Pemerintah memanfaatkan momen strategis seperti Hari Koperasi Nasional (12 Juli) dan Hari Anak Nasional (23 Juli) untuk memperkuat pesan kolektif. Kolaborasi dengan LSM, tokoh masyarakat, dan media dilakukan untuk memperluas dampak dan partisipasi publik.
Memasuki bulan kemerdekaan Agustus 2025, ketiga program ini menjadi simbol bahwa kemerdekaan bukan sekadar upacara bendera, tetapi kehadiran nyata negara di tengah rakyat.
Dari Desa, Untuk Indonesia
Ketika anak di pelosok Papua bisa bersekolah tanpa biaya, ketika ibu rumah tangga di desa bisa mengakses pinjaman koperasi tanpa bunga mencekik, dan ketika siswa SD di pegunungan Sumatera Barat bisa cek darah dan berat badan secara gratis — itulah kemerdekaan yang sesungguhnya.
Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa kemerdekaan harus terasa oleh seluruh rakyat, tidak hanya di kota besar, tapi hingga desa-desa dan wilayah tertinggal.
Mewujudkan Amanat Konstitusi
Tiga program prioritas ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden serta amanat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan melindungi segenap bangsa Indonesia.
Kini, rakyat tak lagi hanya menjadi objek pembangunan, tapi pelaku dan penerima manfaat utama dari kemerdekaan yang sejati.
“Kemerdekaan Semakin Nyata” — karena negara hadir, dan rakyat merasakan.