Di tengah hiruk-pikuk birokrasi dan ragam problem desa, seorang kepala desa di Sukabumi menampilkan wajah kepemimpinan yang berbeda—tanpa sorotan, tanpa panggung, hanya niat tulus. Heri Suryana, atau yang lebih akrab disapa Jaro Midun, adalah Kepala Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Ia bukan hanya kepala desa; ia adalah panglima kemanusiaan bagi warganya.
Pada Minggu malam, 25 Mei 2025, sebuah keluarga miskin mendatangi rumah Jaro Midun dengan panik. Seorang anggota keluarga mereka mengalami sesak napas parah dan harus segera mendapat perawatan. Namun mereka tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), apalagi dana untuk rumah sakit. Jaro Midun tidak menunggu lama. Ia langsung membawa pasien itu ke RSUD Palabuhanratu.
Ketika biaya rumah sakit menjadi penghalang kepulangan si pasien, Jaro Midun mengambil uang pribadinya sebesar Rp 500 ribu. Sisanya, agar pasien bisa segera pulang, ia menjaminkan STNK mobil pribadinya di meja kasir rumah sakit. Sebuah tindakan nekat? Mungkin. Tapi di mata warganya, itu adalah tindakan seorang pemimpin sejati.
“Tidak tega melihat warganya menderita,” begitu yang menggambarkan sosok Jaro Midun. Ia tidak menunggu program bantuan turun atau laporan panjang berjenjang. Ia bergerak. Sendiri. Cepat. Dan dengan hati.
Kisah ini lalu menyebar. Sebuah video memperlihatkan momen Jaro Midun berdiri di depan kasir rumah sakit, menyerahkan uang dan STNK, menjadi viral. Tapi ia tidak mencari popularitas. Bahkan ketika ada seseorang misterius yang mengaku tersentuh oleh kisahnya dan ingin membantu diam-diam, Jaro Midun tetap rendah hati.
“Beliau berpesan agar jangan diapa-apakan. Tidak ingin disorot,” ucapnya, menahan rasa haru.
Bahkan Gubernur Jawa Barat saat itu, Kang Dedi Mulyadi, turut merespons. Melalui asistennya, ia menyampaikan niat membantu, tapi Jaro Midun dengan santun mengarahkan bantuan tersebut untuk diberikan langsung kepada warga yang membutuhkan.
Kisah ini membuktikan satu hal: panglima desa tidak selalu hadir dengan seragam dan seremoni, tapi dari tindakan konkret dan keberanian hati. Jaro Midun adalah satu dari wajah-wajah pemimpin lokal yang membuktikan bahwa jabatan bukan soal kuasa, tapi amanah dan keberpihakan nyata.
Sebagai bagian dari Paguyuban Kepala Desa Pelopor, Jaro Midun menjadi inspirasi hidup bahwa pemimpin bisa menjadi garda depan kemanusiaan, bukan hanya pengatur administrasi. Ia bukan hanya memimpin desa. Ia menghidupkan nilai kemanusiaan di dalamnya.