Home / Cakrawala / Ekonomi Desa / Babe Rusdi Farm: Panglima Desa yang Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional

Babe Rusdi Farm: Panglima Desa yang Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional

Di tengah derasnya arus urbanisasi dan ketergantungan pangan impor, Babe Rusdi, seorang tokoh desa yang rendah hati tapi visioner, menunjukkan bahwa masa depan ketahanan pangan Indonesia justru bisa lahir dari desa.

Dengan menggagas dan memimpin Rayhan Dairy Farm, Babe Rusdi bukan hanya membangun peternakan sapi perah. Ia membangun sebuah ekosistem usaha rakyat berbasis pertanian dan peternakan, yang kini menjadi Posko Pelatihan dan Pendampingan Agroproject dalam mendukung program Ketahanan Pangan Nasional Presiden Prabowo.

Dari Ladang ke Laboratorium Inovasi Desa

Rayhan Dairy Farm bukan sekadar kandang sapi. Ini adalah pusat pelatihan kewirausahaan agro yang membuka jalan bagi anak muda desa, petani lokal, dan pengusaha kecil untuk belajar langsung tentang manajemen ternak modern, pengolahan susu, hingga pemasaran digital.

Babe Rusdi mengubah cara berpikir banyak orang: bahwa desa bukan hanya tempat bertani, tapi juga tempat berinovasi, berbisnis, dan membangun kemandirian ekonomi.

“Kalau desa bisa bikin susu sendiri, jual sendiri, dan kelola pasarnya sendiri, kenapa harus tergantung?” begitu prinsip yang selalu ia ulang di setiap forum pelatihan.

Menjadi Contoh, Bukan Sekadar Ceramah

Apa yang membedakan Babe Rusdi? Ia bukan hanya bicara, tapi bertindak.
Ia membuka akses modal bagi petani muda yang serius. Ia mengajak kampus dan praktisi untuk terlibat dalam peningkatan produktivitas. Ia memfasilitasi koperasi peternak desa. Bahkan, sebagian keuntungan dari Rayhan Dairy Farm digunakan untuk membiayai beasiswa anak petani dan memperkuat rantai logistik desa.

Tak heran, kini Rayhan Dairy Farm dijadikan role model nasional. Kementerian Pertanian, lembaga pendidikan, bahkan tim dari istana negara turun langsung melihat sistem pendampingan terintegratif yang dilakukan Babe Rusdi.

Panglima Desa yang Menggerakkan Gerakan

Julukan “Panglima Desa” disematkan oleh para pengusaha desa lainnya. Bukan karena jabatan, tapi karena keberanian Babe Rusdi menggerakkan gerakan.
Ia membuktikan bahwa wirausaha desa tidak harus kecil hati. Dengan ilmu, solidaritas, dan kemauan bekerja sama, desa bisa menjadi lumbung pangan sekaligus pusat ekonomi masa depan.

Kini, ratusan pengusaha desa dari berbagai provinsi datang belajar ke Rayhan Dairy Farm. Mereka pulang membawa semangat baru: bahwa mereka pun bisa menjadi panglima di desanya sendiri.

Menghidupkan Mimpi Presiden dari Akar Rumput

Dalam rangka menyukseskan program Ketahanan Pangan Nasional yang digagas Presiden Prabowo, Babe Rusdi memilih peran paling strategis: bukan sebagai penonton kebijakan, tapi sebagai penggerak di garis depan.
Ia menjadikan Rayhan Dairy Farm sebagai lokomotif pemberdayaan, bukan hanya produksi.

Lewat pendekatan “Dari Desa, Oleh Desa, Untuk Bangsa”, Babe Rusdi membuktikan bahwa pembangunan tidak butuh birokrasi rumit jika ada niat tulus dan eksekusi nyata.

Membangun Indonesia, Satu Desa Sekali Jalan

Rayhan Dairy Farm bukan hanya kisah sukses ekonomi. Ini adalah kisah tentang harapan, keberanian, dan kepemimpinan rakyat dari bawah.
Babe Rusdi telah menunjukkan bahwa ketahanan pangan bukan utopia, tapi realita yang bisa diraih—asal dimulai dari desa, dari sekarang, dan dari orang-orang yang mau bekerja lebih keras dari yang lain.

Bagi para pengusaha desa yang masih ragu, Babe Rusdi punya pesan pendek:

“Kalau kamu mau nunggu bantuan datang, kamu akan tertinggal.
Tapi kalau kamu mulai duluan, bantuan akan menyusul.”

Dan seperti itu pulalah desa-desa kita akan bangkit: dengan aksi, bukan ilusi.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *