Klasifikasi desa berdasarkan keunggulannya, atau yang dikenal sebagai tipologi desa, adalah pengelompokan desa berdasarkan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, serta prasarana dan sarana yang dimiliki.Klasifikasi ini membantu dalam memahami karakteristik dan potensi utama yang dapat dikembangkan di suatu desa. Beberapa klasifikasi desa berdasarkan mata pencaharian utama penduduknya meliputi:
- Desa Agraris: Mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, seperti bercocok tanam padi, palawija, atau hortikultura. Desa ini biasanya memiliki lahan pertanian yang luas dan subur.
- Desa Nelayan: Penduduknya dominan bekerja sebagai nelayan, memanfaatkan sumber daya laut atau perairan lainnya. Desa ini umumnya terletak di pesisir pantai atau dekat dengan sumber air yang kaya ikan.
- Desa Industri: Sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri, baik sebagai pekerja pabrik maupun pengrajin. Desa ini seringkali memiliki unit-unit usaha kecil atau menengah yang memproduksi barang-barang tertentu.
- Desa Wisata: Desa yang memiliki potensi pariwisata, baik alam, budaya, maupun buatan, sehingga banyak penduduknya yang terlibat dalam sektor pariwisata, seperti pemandu wisata, pengelola homestay, atau penjual cenderamata.
- Desa Kerajinan: Penduduknya banyak yang bergerak di bidang kerajinan tangan, seperti anyaman, batik, ukiran, atau kerajinan lainnya yang khas dan memiliki nilai jual tinggi.
- Desa Perkebunan: Fokus pada budidaya tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kopi, atau teh, dengan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani perkebunan.
- Desa Peternakan: Penduduknya banyak yang berprofesi sebagai peternak, mengelola hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam, atau hewan lainnya untuk produksi daging, susu, atau telur.
- Desa Pertambangan: Memiliki sumber daya mineral atau tambang yang dieksploitasi, dengan penduduk yang bekerja di sektor pertambangan.
- Desa Hutan: Terletak di atau dekat kawasan hutan, dengan penduduk yang memanfaatkan hasil hutan non-kayu, seperti rotan, madu, atau tanaman obat, serta terlibat dalam konservasi hutan.
- Desa Jasa: Penduduknya banyak yang bergerak di sektor jasa, seperti perdagangan, transportasi, atau layanan lainnya, biasanya terletak di lokasi strategis atau dekat dengan pusat kegiatan ekonomi.
Penting untuk dicatat bahwa klasifikasi ini tidak bersifat kaku; sebuah desa dapat memiliki kombinasi dari beberapa keunggulan tersebut. Misalnya, sebuah desa dapat sekaligus menjadi desa agraris dan desa wisata jika memiliki lahan pertanian yang luas dan objek wisata yang menarik. Pemahaman terhadap klasifikasi ini dapat membantu dalam perencanaan pembangunan yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan spesifik masing-masing desa.